PERSIS Solo membuang peluang. Kesempatan menang di kandang sendiri, Stadion Sriwedari, atas Persigo Gorontalo Senin lalu (9/3) gagal terlaksana. Tim berjuluk Laskar Samber Nyawa itu hanya mampu bermain imbang tanpa gol. Absennya salah seorang pemain asingnya asal Cile, Luis Edmundo Durand, memang berpengaruh.
Tapi, ada hal yang memengaruhi semangat juang mereka di lapangan. Apa itu? Keterlambatan pembayaran gaji dan bonus. Ya, yang belum dibayarkan kepada Wahyu Tri Nugroho dkk adalah gaji satu bulan ini dan sisa gaji dua bulan akhir tahun lalu. Selain itu, apresiasi atas kemenangan melawan Persekabpas Kab Pasuruan pada 3 Februari dan Persibo Bojonegoro di Stadion Sriwedari pada 16 Februari lalu belum juga diterima pemain.
Ternyata, hal tersebut mengacaukan konsentrasi Persis untuk meraih target menang di kandang. Akibatnya, para pemain tampil tidak sesuai dengan harapan.
"Tidak ada masalah apa pun dalam persiapan bertanding Persis. Cuma terkendala faktor X," ujar Fadillah Umar, asisten pelatih Persis, kemarin (10/3).
Disinggung bahwa faktor X tersebut merupakan gaji dan bonus yang belum dibayarkan, Umar tak membenarkan, tapi juga tak menampiknya. Sebab, masalah itu sekarang mulai merusak kesiapan pemain untuk pertandingan berikutnya.
Latihan fisik dan teknik yang biasa dilakukan tak sebanding dengan fakta. Sebab, apa yang mereka pelajari berbeda saat turun bermain.
"Semua lancar-lancar saja saat latihan. Tapi, waktu bermain di lapangan, hasilnya sangat berbeda," ucapnya.
Terpisah, salah seorang pemain yang enggan disebutkan namanya mengakui bahwa tak maksimalnya permainan mereka dipicu keterlambatan gaji. Akibatnya, konsentrasi pemain terbelah saat tampil di lapangan.
"Di satu sisi, kami punya kewajiban sebagai pemain bola. Tapi, di sisi lain, kami punya tanggung jawab terhadap keluarga," paparnya.
Keterlambatan pembayaran gaji pemain tersebut tak disangkal pengurus Persis. Namun, pengurus tetap meminta para pemain bersikap profesional dan tak bermain seenaknya di lapangan. Mereka menyatakan sudah mendengar masalah keterlambatan gaji tersebut. Saat ini pengurus tengah mengusahakan agar gaji dan bonus kemenangan yang belum dibayar itu segera cair.
Sekretaris Umum (Sekum) Persis Rubhan Ruzziyatno membenarkan perihal keterlambatan pembayaran gaji itu. "Pemain memang meminta pembayaran gaji dan bonus, tapi jangan terus bermain seenaknya di lapangan. Mereka harus profesional," tegasnya.
Rubhan menilai pemain memang berhak menuntut gaji dan bonus kemenangan. Tapi, mereka juga harus berlaku profesional.
"Kalau pemain profesional, mereka harus punya tanggung jawab. Menang itu kewajiban mereka. Termasuk saat kalah, mereka harus punya niat memperbaiki diri. Kami sendiri juga akan menyediakan gaji sebagai tanggung jawab," bebernya.
Disinggung soal gaji yang belum dibayarkan, Rubhan mengaku sudah ada pembicaraan dengan pemain. Mereka telah menyampaikan secara lisan kepada pengurus, termasuk tuntutan bonus dua kali kemenangan.
Sebelumnya, cobaan menghadang Persis. Salah seorang pemainnya, Nova Zaenal, mendekam di tahanan Poltabes Solo karena berkelahi dengan pemain Gresik United Bernard Mamadou di Stadion Sriwedari pada 12 Februari lalu. Untung, Nova akhirnya bisa lepas dan kembali membela tim pujaan Pasoepati tersebut.
Persis Solo Tunggak Gaji dan Bonus Pemain
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
1 komentar:
test test
Posting Komentar